Seribu Langkah dari Pusat Kota Wonosobo #2
Dear Blogger,
Kali ini cerita saya masih berkaitan dengan kegiatan #WonosoboSekolah. Seperti tulisan sebelumnya kalau saya ditempatkan di SMP PGRI Wonosobo. Dari rumah saya
menuju SMP dapat ditempuh dengan menggunakan angkota/angkutan kota. Hanya sekitar 10-15 menit saja. Jam 08
kurang saya sudah berangkat. Di jalan saya menerima sms dari Laras (partner
saya nanti), kalau dia sudah sampai di lokasi. Tak lama kemudian saya juga
sampai di lokasi.
Sempat bingung
karena di gerbang masuk sekolah tidak ada papan nama yang meyebutkan SMP PGRI.
Di depan gerbang ada seorang bapak yang sedang memangkas tanaman, saya pun
bertanya kepada beliau letak SMP PGRI. Bapak tersebut menjelaskan, masuk saja
nanti turun kebawah, SMP PGRI ada di bawah. Ternyata lokasi SMP PGRI tersebut
menyatu dengan sebuah SMK, yaitu SMK Informatika.Papan namanya pun terpasang di depan kelas, bukan di depan gedung sekolah seperti sekolah-sekolah yang lain.
Sampai di
halaman SMP PGRI saya menelpon Laras untuk mengetahui posisi dia ada dimana dan
Laras menjelaskan kalau dia ada di ruang tamu sekolah, letaknya arah jam 11
dari arah saya berdiri. Saya pun menuju ketempat yang ditunjukkan Laras.
Sekilas saya
perhatikan gedung SMP PGRI lumayan bagus. Berdiri letter U yang sebagian
merupakan gedung lama dan sebagian lagi gedung baru. Gedung baru berlantai 2.
Saya lupa tidak mengambil foto gedung dari beberapa sudut :D
Sampai di ruang
yang dimaksud Laras, terlihat Laras sedang berbincang dengan Bapak Kepala
Sekolah. Saya pun ikut mengobrol setelah memperkenalkan diri tentunya. Obrolan
dengan Bapak Kepala Sekolah pun berlanjut setelah saya dan Laras memberikan
materi kepada adik-adik.
Bapak Muchlas
sudah 3 tahun ini menjadi Kepala Sekolah SMP PGRI Wonosobo dan hanya beliau
yang berstatus Pegawai Negeri Sipil, guru-guru lainnya merupakan tenaga
honorer. Walaupun sebagai honorer, guru-guru di SMP PGRI mempunyai dedikasi
tinggi dibidang kependidikan maupun non kependidikan. Selain mendidik di
sekolah ternyata guru-guru di SMP PGRI juga melakukan pendampingan terhadap
murid-murid di SMP tersebut. Sebagai Kepala Sekolah beliau juga merupakan guru
BK atau Bimbingan dan Konseling karena di SMP tersebut tidak memiliki guru BK.
Walaupun baru 3
tahun Bapak Muchlas memimpin tetapi masih banyak harapan dan impian beliau yang
ingin diwujudkan untuk kemajuan anak-anak didiknya. Dalam setiap kesempatan
berbicara di depan anak-anak, pasti beliau akan memberikan motivasi kepada
anak-anak untuk selalu mempunyai mimpi. Kebetulan juga Laras salah seorang
pemateri, dalam awal memberikan materi juga mengutip sebuah kalimat dari Sang
Proklamator Republik Indonesia
Ir. Soekarno
“Bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang-bintang”
Quote tersebut
juga disampaikan Laras kepada anak-anak, dengan harapan bahwa anak didik SMP
PGRI Wonosobo mempunyai cita-cita setinggi-tingginya. Seperti harapan Bapak
Kepala Sekolah.
Mengapa Bapak
Muchlas meninginkan anak-anak didiknya mempunyai mimpi? Karena disetiap mimpi
diharapkan akan ada yang ingin dicapai oleh anak-anak. Lewat mimpi akan ada kebaikan
bagi anak-anak tersebut yang semoga dapat terwujud, aamiin.
Ada banyak harapan dari Bapak Kepala Sekolah.
Jangan membandingkan SMP ini dengan SMP Negeri 1 Wonosobo. Semua orang pasti
sudah tahu SMP Negeri 1. Tetapi untuk SMP PGRI ini, bertahan dengan jumlah
murid yang sama pada saat penerimaan dan kenaikan kelas itu juga sudah bagus. Bukan
hanya soal kuantitas, tetapi soal kualitas pun Bapak Muchlas menaruh harapan
besar. Tidak pandai-pandai amat tidak mengapa, tetapi bisa 100% lulus dan
semuanya melanjutkan itu juga suatu kebanggaan tersendiri.
Semoga harapan
Pak Muchlas diijabah oleh Allah, aamiin…aamiin YRA.
Ada kisah Pak Muchlas yang menarik…..simak di
cerita selanjutnya yaaa dear Blogger.
Semarang, 6 Februari 2015
Warm regards,
inung
quotenya nonjok bangettt..makasih udah berbagi mba nuung :*
BalasHapustengkyuuu mak say.... :*
HapusKeren deh mbak, moga makin sukses yaaa
BalasHapusAamiin....
HapusMatur nuwun mbak Wati :*
Sukses selalu buat mbak Wati
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus