Postingan

Film Favorit

Layaknya buku, film pun saya nggak punya film favorit. Tapi kalau ditanya genre apa yang disukai? Saya memilih drama, walaupun kadang alurnya lambat tapi saya lebih bisa menikmati dibandingkan film action ataupun thriller juga horor, karena bagi saya ketiga jenis film tersebut bikin tegang dan deg-degan juga menakutkan. Tapi kalau sesekali menonton, nggak apa-apa sih. Untuk film horor saya cenderung menghindari menonton. Walaupun dapat tiket gratis. 😂. Kalau genre thriller masih mendinglah dibanding horor, bagi saya lho yaa ...karena emang tiap orang beda-beda kegemaran. Misteri di genre thriller dan horor berbeda, karakter film thriller tidak harus mati lebih dulu. Kalau di horor melibatkan karakter yang terbunuh atau sudah mati dalam cerita.   Film dengan genre drama lebih saya sukai karena biasanya relate dengan kehidupan sehari-hari ataupun dengan lingkungan di sekitar kita. Bisa drama romantis, kehidupan keluarga, maupun yang ringan-ringan, yang kadang kita lihat dengan mata kepa

Kanjuruhan (Sebuah Tragedi?)

Beberapa hari terakhir ini, nama Kanjuruhan begitu sering terdengar, bahkan menjadi trending topik di sosial media, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Betul sekali, tanggal 1 Oktober 2022 lalu terjadi kericuhan di Stadion Kanjuruhan tersebut. Bagi pencinta olah raga, terutama sepak bola, nama Stadion Kanjuruhan pasti sudah tidak asing lagi. Stadion yang terletak di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Bagi yang tidak begitu menyukai sepak bola, stadion Kanjuruhan menjadi asing di telinga, seperti saya. Saya tahu ada Stadion dengan nama Kanjuruhan juga setelah muncul hiruk pikuk di media. Stadion Kanjuruhan berdiri tahun 2004, atau tepatnya diresmikan pada tanggal 9 Juni 2004 oleh Presiden yang menjabat saat itu, Presiden Megawati dan dibangun mulai tahun 1997. Nama Kanjuruhan sendiri diambil dari nama kerajaan abad ke-6 di Malang yaitu Kerajaan Kanjuruhan dengan raja yang terkenal adalah Gajayana. Stadion Kanjuruhan ini letaknya jauh ke selatan dari kota Malang atau

MALES NGEBLOG

Gambar
Dear Blogger, Lama bangettt saya nggak mengunjungi blog saya ini, mengisipun tidak pernah. Ibarat rumah, seperti rumah yang tak pernah dikunjungi, alhasil banyak ilalang di depannya dan rumah laba-laba didalamnya....mungkin ada kelelawar juga atau binatang lainnya. Ihhh serem yaaa.... Suwer saya lupa caranya nulis di blog, ini dari kemarin bingung....gimana cara masuk ke dashboardnya... Iyaaa....bingung banget saya, udah utak-atik, klik sana, klik sini, nggak bisa-bisa. Malu-maluin kan? mau tanya malu, hahaha. Harusnya nggak boleh malu yaa....tanya-tanya aja 😃 . Seperti kata pepatah, malu bertanya, bingung sendiri jadinya....😀. Dan baru hari ini saya bisa membukanya melalui telepon genggam. Tadi klik-klik gawai, dan alhamdulilah bisa. Karena dari kemarin pakai laptop nggak bisa-bisa, lupa password kayaknya. Hahaha blogger lupa password. Bukan, bukan, saya bukan blogger, hanya seseorang yang tergabung dengan Komunitas Blogger 😍.  Oiya, judul tulisan saya ini MALES NGEBLOG,  yang meru

[ Wisata Religi ] 4 Masjid Tua Mengukir Sejarah Semarang

Gambar
Dear Blogger, Ramadhan akan segera berakhir, sedih juga yaa....Semoga kita bisa dipertemukan lagi dengan bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah dan ampunan. Jadikan Ramadhan ini lebih baik dari tahun kemarin, aamiin.  Bicara tentang Ramadhan di Semarang tidak bisa lepas dari sejarah perkembangan Islam di Semarang. Ada banyak cerita yang bermakna.  Kita dapat menelusuri sejarah perkembangan Islam di Semarang dengan mengunjungi tempat wisata, khususnya wisata religi. Ada beberapa tempat wisata religi yang bisa teman-teman kunjungi saat di Semarang.  Ada 4 Masjid yang tergolong tua di kota lunpia ini. Empat masjid ini sangat khas dan sangat berpengaruh dengan sejarah perkembangan Islam di kota ini. Empat masjid tersebut adalah Masjid Layur, Masjid Pekojan, Masjid Agung Semarang (Masjid Pekauman) dan Masjid Sekayu.

ASUS E202 MEMBANTU MENYELESAIKAN PEKERJAAN DENGAN LANCAR

Gambar
Dear Blogger, Membicarakan masalah pekerjaan emang tidak ada selesainya. Dari A sampai Z, dari 1 sampai dengan 10 bahkan 1000. Apalagi buat saya yang bekerja di bidang ekspedisi. Jam bekerja bisa 24 jam karena perbedaan waktu antara Indonesia dan belahan bumi lainnya. Masih enak-enak tidur….tiba-tiba ada telepon berbunyi. Sedang cuti….tiba-tiba ada surat elektronik yang harus dibalas. Maaf mengandung curcol :D Awal-awal bekerja dibidang ekspedisi, surat elektronik belum dimiliki oleh semua perusahaan seperti saat ini. Dulu masih mengandalkan telepon dan mesin fax. Semua komunikasi dengan agent di luar negeri maupun dengan exportir juga importir dilakukan menggunakan telepon dan faximile. Surat elektronik hanya sesekali penggunaannya. Memang sih kalau di luar negeri orang sudah familiar dengan yang namanya email, tapi untuk eksportir/importir di Indonesia apalagi yang ada di pelosok yang namanya email saja belum tahu wujudnya seperti apa. Seiring perkembangan tehnologi

Menu Baru Untuk Nongkrong Asyik di Hokben

Gambar
Dear Blogger, Sudah tidak asing lagi kan dengan Hokben? Iyap Hokben yang dulu dikenal sebagai Hoka Hoka Bento telah hadir di Indonesia sejak tahun 1985. Kini telah berkembang pesat dan telah mempunyai banyak gerai di seluruh Indonesia. Sejarah Hokben di Indonesia Gerai pertamanya berdiri di Jakarta pada tahun 1985 dibawah naungan PT. Eka Bogainti, terletak di kawasan Kebon Kacang.   Hokben Kebon Kacang 1985 (sumber : www.hokben.co.id) Kemudian tahun 1990 Hoka Hoka Bento melebarkan sayapnya ke Bandung. Sekarang di Bandung dan sekitarnya sudah memiliki 21 gerai.

Belajar Membuat Kain Ikat Celup Bersama Hokben

Dear Blogger, Pasti kalian sudah tidak asing lagi dengan Shibori. Betul banget, shibori adalah kain khas dari Jepang. Kalau di Indonesia biasa disebut dengan kain ikat celup atau jumputan dan ditempat lain ada yang menyebut sebagai tie dye. Pada tanggal 1 Mei 2017 lalu, Hokben mengajak Komunitas Blogger Gandjel Rel dengan dimentori oleh Seratan Studio untuk belajar membuat kain Shibori. Tentu hal ini sangat menyenangkan, karena merupakan hal baru bagi sebagian besar teman-teman, termasuk saya.