O la la.....
Dear blogger,
Lama sekali saya tidak bercerita
disini, kangen juga….:D
Ini nih cerita saya waktu perjalanan mudik kemarin.....
Baru saja saya menikmati libur
panjang yang tidak setiap saat saya bisa mengalaminya, karena perusahaan
ditempat saya bekerja tidak mengenal yang namanya cuti bersama. Harpitnas alias hari kejepit nasional pada
hari Senin 14 Oktober kemarin saya mengajukan ijin untuk tidak masuk kerja, jadi libur
saya menjadi 3 hari. Horeee…..*lompat-lompat
Sabtu siang, sepulang dari kantor
saya langsung menuju pusat pembelian tiket bus yang biasa saya tumpangi untuk mudik dengan
harapan dapat tiket pulang *pedemodeon. Sampai di Sukun, wow tumpukan
orang penunggu bus untuk pulang ke kota
masing-masing sudah terlihat, tetapi dengan percaya diri saya langsung ke loket
pembelian tiket.
Yup, ternyata tiket menuju kota saya tercinta habis, baik
bus maupun shuttle. Saya lalu keluar dan menuju tempat penjualan tiket shuttle
yang satunya, biasanya selalu dapat walau agak sore/malam, dan…..ternyata habis
juga sampai jam keberangkatan yang terakhir. Ya sudahlah, alternatif terakhir, naik bus umum.
Selang 15 menit menunggu
datanglah bus menuju kota
saya, bus jurusan Semarang - Purwokerto via Wonosobo, busnya “bagus” banget. Dengan berdesak-desakan dengan penumpang lain,
dapat juga saya naik ke bus dan Alhamdulillah dapat tempat duduk. Ada beberapa tempat duduk
yang masih kosong, saya memilih duduk di seat 2 bersebelahan dengan seorang perempuan.
Menurut saya lebih nyaman saja kalau duduk dengan sesama perempuan.
Tidak lama kemudian bus
berangkat, sampai di Watugong dan membayar ongkos bus ke Wonosobo, saya tertidur.
Sepertinya saya sudah lama tidurnya tetapi ternyata baru sampai Ungaran, dan
hmmmm macettt…dan lagi penumpang yang berdiri banyak banget, oohh efek libur panjang.
Sampai di Babadan (masih wilayah
Ungaran), kondektur masih berteriak-teriak kepada penumpang yang menunggu di
jalan untuk naik busnya, padahal bus sudah sarat dengan penumpang. Oh
#problemtransportasi di Indonesia.
Kemudian…..
terasa basah bagian samping kiri
saya dan saya mengendus bau tak sedap....tanpa basa-basi saya tanya ke mbak yang ada disebelah
kiri saya :
“ Mbak, kok basah kenapa? ”
“ emmm anu, minum saya tumpah ”, jawab mbak tersebut dengan ragu.
“ minum?” saya balik bertanya dan dalam hati menggumam, sepertinya dari tadi mbak ini tidak membawa minuman.
“ Iya mbak minum saya tumpah ”, jawabnya lagi
“ Ngompol ya…? ”, spontan saya ngomong ke mbaknya.
“ Enggaklah mbak, masak ngompol sih ”, jawab mbaknya dengan bersungut-sungut.
Ya sudahlah, pikir saya buat apa
berdebat dan silahkan saja menikmati baunya…. :D
Akhirnya saya duduk sedikit
menjauh, masih ngantuk tetapi tidak bisa merem lagi… :(
Sampai di Temanggung, mbak
sebelah saya turun dan ada seorang yang akan duduk untuk menggantikannya. Sayapun menawarkan tempat duduk yang tadi ditempati oleh mbak yang "minumnya" tumpah tadi, dan mbak yang baru
tersebut menyetujuinya.
Baru saja dia duduk, dengan
spontan dia berdiri dan berkata, “ Mbak, bau apa nih? ”.
O la la….. *tuingtuing
Semarang, 18 Oktober 2013
Warm regards,
inung
lha jebule apa itu Nung? hihihiii...
BalasHapuskasih tau nggak ya.... :D
HapusPertanyaanku Inung sayang, kemanakah engkau pulang mudik?
BalasHapuske hatimu mbak Vetrieni sayang... ;)
HapusPaling ompol ya mb ...
BalasHapushehehe mbak Rini bisa aja nebaknya.... :D
HapusHiiii... jijiki. Ada2 saja hahahaa
BalasHapusHehehe.....
Hapus